Jakarta (SI Online) - Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) mengimbau supaya pemerintah, baik Presiden maupun Menteri Dalam Negeri untuk tidak memaksakan kehendak dengan melantik Ahok sebagai gubernur DKi Jakarta.

Namun, bila pemerintah tetap ngotot dan memaksakan kehendak, GMJ akan melakukan perlawanan. Bukan hanya itu, GMJ juga akan mengangkat gubernur tandingan.


"GMJ menyampaikan pesan pada Jokowi untuk tidak memaksakan kehendak, juga Mendagri dalam melantik Ahok. Kalau mereka memaksakan kehendak dengan melaksakan arogansi kekuasaan, ngotot melantik Ahok, saya akan ajak umat Islam untuk melawan arogansi itu. Paksa lawan paksa, keras lawan keras, kayu lawan dengan kayu, besi lawan dengan besi," seru Imam Besar FPI di depan Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (10/11).


GMJ juga telah dapat komitmen dari partai-partai di DPRD DKI Jakarta yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Jika pemerintah ngotot melantik Ahok, KMP disebut bakal mengajukan hak interpelasi, hak angket hingga impeachment alias pemakzulan.


Kepada umat Islam warga DKI Jakarta, Habib Rizieq menyerukan supaya mereka selalu waspada, buka mata dan pasang telinga.


"Kalau pemerintah maksa melantik Ahok, kita datangi, kita kepung. Pokoknya kalau pelantikan Ahok dipaksakan, kita datang, kita kepung rama-ramai, kita batalkan pelantikannya," kata Habib.


GMJ juga akan membuat gubernur tandingan bila Ahok tetap dipaksakan untuk dilantik. Gubernur versi masyarakat Jakarta itu adalah ulama asli Jakarta yang kini tinggal di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, KH Fachrurozy Ishaq.


"Seluruh pejabat Pemda, kalau Ahok dipaksakan, anda jangan taat pada Ahok. Lakukan penolakan, pemogokan massal. Jangan mau jadi budak Ahok," serunya.

Posting Komentar