Fahira Idris, Ketua GeNaM (Gerakan Nasional Anti Miras) dan juga seorang anggota DPD RI Asal Jakarta menentang pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait permintaan Ahok agar ada produksi miras berizin.

Pernyataan Ahok di beberapa media yang mengatakan maraknya minuman keras (miras) oplosan yang beredar di masyarakat merupakan akibat dari pelarangan produksi miras. Ahok pinta adanya produk miras berizin agar dapat diawasi.

Meskipun begitu, Fahira masih berpositive thinking terhadap pernyataan Ahok. Ketua GeNaM masih anggap pernyataan tersebut hanya niat meskipun memang tidak bijak dikeluarkan dari mulut seorang kepala daerah.
“Tetapi, kalau memang Pak Ahok mau realisasikan rencananya itu di Jakarta, kita akan lawan,” ujar Wakil Ketua Komite III DPD RI yang dilansir Republika.
Beredarnya miras oplosan karena pemerintah, baik pusat maupun daerah tidak punya mekanisme pengawasan yang ketat terhadap peredaran miras terutama oplosan. “Kejadian di Garut dan Sumedang itu, miras oplosannya diproduksi massal jadi bukan mereka yang meminum itu mengoplos sendiri. Jika ada pengawasan yang ketat, tidak mungkin ada yang berani mengoplos miras secara massal dan menjualnya terang-terangan,” ungkap Fahira.

Fahira mengatakan, harusnya Ahok mengambil hati warga Jakarta, terutama umat muslim. Tetapi malah mengeluarkan pernyataan yang bisa meresahkan umat.

Posting Komentar