Hatiku basah ketika melihatnya mulai renta digerogoti penyakit yang menua,tak enak makan, tak enak tidur terekam lara dari sorot matanya .Gerimis membasah kesekian tetes di wajahnya yang senja menorehkan luka di sudut hatinya semakin mengisyaratkan rindunya padaku,menguyup harapan agar dapat memelukku kembali.

Aku memanggilnya Ibu... ketika hujan mengingatkanku pada timangannya serta lantunan ayat ayat merdu dari bibirnya menjejaliku memori masa kecil.Aku ingat pada sentuhan jemarinya yang lembut menghapus tiap embun di pipiku selimutkan kehangatan, tanamkan kepercayaan bahwa aku aman bersama ibu.

Ibu rautmu membayang di tiap jengkal hidupku bahkan ketika aku lalai dan lupa ingin segera kulabuhkan bahtera mimpiku menjemputmu di gubuk kerinduan mengecup jemarimu yang suci,menaburkan kasih yang mendamaikan hati

Posting Komentar