Beredar foto-foto Asmirandah dan Jonas Rivanno sedang mengikuti Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) di Kelurahan Paal IV, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (6/2/2014) sore. Kebaktian yang berlokasi di sebuah daerah yang parah akibat banjir bandang ini dipimpin Gilbert Lumoindong.

Seperti dilansir Tribunnews.com, Asmirandah dijadwalkan akan mengikuti ibadah di empat lokasi di Manado, setelah kebaktian di Kelurahan Paal IV pasangan selebriti ini menuju Gereja Kolam Bethesda Tikala Kumaraka.


Menurut mantan misionaris yang kini menjadi pendakwah Islam, Ustadz Bernard Abdul Jabbar, apa yang diperbuat Asmirandah yang selalu ikut kebaktian dan KKR ini sudah merupakan bentuk kekufuran dan satu bukti keberhasilan Jonas yang telah memurtadkannya.

"Inilah bentuk kelicikan dan penipuan yang dilakukan para misionaris sesuai dengan anjuran dari bibel mereka. Ini ada di surat Matius pasal 10 ayat 16 yang bunyinya, "Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu licik seperti ular dan lembut seperti merpati," papar mantan penginjil ini , Kamis (6/2/2014).

Menurut ustadz Bernard, kasus Asmirandah ini musibah terbesar lebih besar dari musibah yang terjadi saat ini, yaitu lepasnya keimanan dari seorang muslim. Ancaman bagi yang murtad sudah dijelaskan dalam firman Allah di surat al Baqarah 217, 


"Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."

"Karena itu bagi para muslimah harus berhati-hati dalam memilih pasangan. Waspada terhadap modus yang dilakukan para misionaris, avengelis, penginjil, zending untuk melakukan program 3 M, memacari, menghamili lalu memurtadkan," pesan ustadz Bernard.

Posting Komentar