Sinyalemen majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam
pemilihan presiden 2014 semakin kuat. Pro dan kontra pun makin
meruncing. Front Pembela Islam (FPI) yang basis massanya paling banyak
di Jakarta keberatan dan menyesalkan santernya isu yang menyebut Jokowi
bakal mundur dari Gubernur DKI untuk maju dalam Pilpres tahun ini.
Kalaupun
benar, FPI menilai bekas Wali Kota Solo itu tidak konsisten dengan
janjinya saat kampanye untuk memimpin DKI. Sekretaris Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) FPI DKI Jakarta Ustad Novel Bamu'min mengatakan hal itu
karena Jokowi masih punya tanggung jawab terhadap persoalan utama ibu
kota yang belum tuntas seperti banjir dan macet.
Lebih baik,
menurutnya Jokowi fokus sebagai gubernur dan melepaskan niatnya sebagai
kandidat calon presiden. Para elite politik pun diharapkan tidak terus
memainkan isu ini untuk kepentingan partai.
“Kami akan menekan
keras Jokowi agar tidak meninggalkan kursi gubernurnya. Kita sesalkan
itu karena dia masih harus tanggung jawab dengan janjinya,” ujar Ustadz Novel
saat dihubungi detikcom, Selasa (12/03/2014).
Humas
Lembaga Dakwah Front Dewan Pimpinan Pusat FPI ini menambahkan kalau
memang Jokowi mundur dari jabatannya agar bisa fokus ke Pilpres, harus
ada revisi atau konsep undang-undang baru yang menyatakan wakil gubernur
tidak otomatis naik jabatan.
FPI menilai sosok Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok sebagai Wagub DKI harus diperhatikan karena
dianggapnya tidak bisa mewakili masyarakat Jakarta.
Posting Komentar