Nurul Haq yang dibunuh oleh Densus 88 dalam penyergapan di sebuah rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro, Kampung Sawah, Ciputat ternyata sudah ditangkap sejak 16 Septemver 2013, atau 3 bulan sebelum dibunuh.

Ini artinya penyergapan yang menghabiskan waktu 9 jam di malam tahun baru dan diliput live oleh berbagai TV hanyalah sandiwara belaka. Menanggapi hal tersebut, imam besar FPI Habib Rizieq MA. menyatakan polisi dalam hal ini BNPT dan Densus 88 biadab.

“Hanya ada satu kata : BIADAB !!!” kata Habib Rizieq saat dimintai tanggapannya di Jakarta, Rabu(1/1/2014).

Nurul Haq diduga oleh polisi sebagai pengemudi sepeda motor dalam kasus penembakan terhadap empat polisi di Tangerang Selatan (Tangsel) awal september 2013 yang lalu.

“Dua orang itu adalah Nurul Haq dan Hendi. Kedua orang itu termasuk yang melawan sampai mati di rumah kontrakan dan sempat baku tembak dengan kita selama sembilan jam. Tiga orang lainnya yang tertembak di rumah itu dipanggil sebagai Edo, Primus, dan Faizal. Kita akan tes DNA untuk tentukan identitas aslinya,” kata seorang sumber di lingkungan Mabes Polri seperti dikutip dari berita satu.

Padahal sebelumnya, 3 bulan yang lalu tepatnya 16 September 2013 Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto mengatakan, salah 1 pelaku yakni Nurul Haq telah ditangkap oleh polisi.

“Si Jeck sudah kita tangkap. Untuk konfirmasi berikutnya, nanti lagi. Saya masih ada acara,” kata Slamet Riyanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/9/2013).

Posting Komentar