Sesama muslim itu bersaudara, umat Islam harus menujunjung tinggi
ukhuwah Islamiyah karena persatuan umat sangatlah penting. Dalam urusan
yang bersifat khilafiyah (cabang) harus saling menghormati namun untuk
yang prinsip (pokok) tetap harus bersikap tegas.
"Jangan langsung vonis, orang mau ziarah misalnya, itu jangan langsung
dituduh mau nyembah kuburan. Tunggu dulu, tanya dulu tujuannya, tanya
dulu dalilnya, bicarakan baik-baik. Kita tidak boleh mencap orang
langsung seperti itu, itu yang membuat kita jadi lemah. Kita sesama
muslim, kita bersaudara, kita sama-sama bertuhan Allah, belajarlah
menghormati perbedaan selama itu masalah khilafiyah," ujar Imam Besar
Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat berceramah di
Citapen, Bogor, Ahad (15/9/2014).
Ia mengatakan, jika ada umat Islam yang tidak mau zirah, tidak maulid,
tidak tawasulan misalnya, silahkan saja karena itu hak-hak masing-masing
dalam ranah khilafiyah.
"Jangan saling menyalahkan apalagi mengkafirkan, jangan. Jangan orang
ziarah kubur dibilang kafir, orang tawasulan dibilang musyrik.
Hati-hati, itu orang-orang yang dikafirkan dari kecil sudah mengucapkan Laa Ilaaha Illallah,
tiap hari ia shalat, setiap Ramadhan ia puasa, ia selalu menghindarkan
larangan Allah, tapi hanya gara-gara soal ziarah kubur lalu dikafirkan, Astagfirullah hal azim.. Jika orang kafir saja yang baru masuk islam, baru mengucapkan Laa Ilaaha Illallah
sekali saja tidak boleh dikafirkan, tidak boleh dibunuh, itu dilarang
oleh Nabi. Apalagi sesama saudara muslim yang sejak kecil dia sudah
mengucapkan Laa Ilaaha Illallah.." jelasnya.
"Dulu Nabi sibuk berjuang untuk mengislamkan orang-orang kafir, bahkan
ada kisah Nabi pernah bermuram durja saat melewati makam orang kafir,
saat ditanya sahabat kenapa beliau sedih? Ternyata Nabi sedih karena
saat masih hidup belum sempat mengislamkan si orang kafir tersebut. Subhanallah, Nabi memikirkan umat begitu hebatnya.. Eh sekarang kok ada orang-orang yang malah sibuk mengkafirkan orang Islam," tambahnya.
Terkait soal khilafiyah Habib Rizieq mengajak umat Islam untuk saling
menghargai, berlapang dada, saling toleransi, saling menghormati, dan
jangan merasa benar sendiri. Namun jika yang berbeda soal prinsip dan
kekafiran yang nyata. Misalnya ada yang mengaku Nabi baru setelah Nabi
Muhammad Saw, atau memiliki ajaran shalat atau puasa tidak wajib, maka
yang seperti itu jelas sesat kafir dan harus ditindak tegas.
"Soal qunut sholat shubuh misalnya, gak usah dibikin ribut. Imam Syafi'i
dan Imam Malik pakai qunut, namun Imam Abu Hanifah dan Ahmad tidak
pakai qunut. Mereka semua Imam Ahlussunnah jadi gak usah ribut. Mau
pakai atau tidak pakai qunut itu tidak salah dan gak usah ribut, yang
salah itu yang gak shalat shubuh," tandasnya.
Posting Komentar