Setelah sempat tertunda, akhirnya seorang relawan Indonesia dari pesantren Al-Fatah yang tergabung dalam Medical Emergency Rescue Committee
(MER-C) berhasil melangsungkan akad nikahnya pada Ahad (17/8/2014) di
Jalur Gaza, di masa perang masih berlangsung sejak awal Juli lalu.
Muhammad Husein bin Aji Muslim meminang seorang muslimah asal Khan
Younis, selatan Gaza yang bernama Jinan Ar-Raqb (18) kurang dari
sebulan sebelumnya, di mana pernikahan itu sempat tertunda menyusul
perang yang masih berkecamuk di Gaza awal Agustus lalu.
Akad nikah di masa gencatan senjata pihak Palestina dan Israel ini
berlangsung sederhana di Kantor Urusan Agama Kota Gaza dan dihadiri oleh
ayah pengantin wanita sedangkan Muhammad Husein didampingi para relawan
MER-C di antaranya ketua MER-C cabang Gaza, Muqarrabin Al-Fikri, Reza
Ardila, Lutfhi, dan Nur Ikhwan Abadi.
Akad langsung dipimpin ayah pengantin wanita Fauzi Ar-Raqb, di mana
suasana khidmat dan khusuk nampak terlihat terlepas masih dalam suasana
belum berakhirnya peperangan antara pejuang Palestina dan penjajah
Israel.
Muhammad Husein sendiri mengaku bahagia bisa melangsungkan pernikahannya
dengan muslimah di Gaza. "Alhamdulillah impian saya menjadi nyata, dan
ini merupakan berkah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, saya dapat menikahi
muslimah dari Gaza," katanya seperti dikutip Tribunnews, Ahad(17/8/2014).
"Semoga ini menjadi perekat ukhuwah Islamiyah antar muslimin di Indonesia dan muslimin di Gaza," kata Husein penuh bahagia.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung saya, baik dengan moril atau pun materiil hingga
terlaksananya pernikahan ini, serta mohon doa dari semua untuk
keberkahan pernikahan kami," tambahnya mengucap syukur.
Sementara itu, Jinan Ar-Raqb istri dari Muhammad Husein juga menyatakan
kebahagiaanya atas keberlangsungan pernikahan yang sempat tertunda itu.
"Saya sangat bahagia atas pernikahan ini, dan semoga Allah memberkahi
kami berdua. Semoga pernikahan kami menjadi awal kemenangan Palestina
dari penjajahan Israel," ujar Jinan yang sudah menulis 20 novel
karangannya sendiri.
Anak kelima dari keluarga Fauzi Ar-Raqb itu juga mendoakan semoga akan
banyak lagi pemuda-pemuda dari Indonesia yang menikahi muslimah di Gaza
atau pun sebaliknya agar ukhuwah atau jalinan persaudaraan antara kedua
negeri ini bisa terjalin erat.
Muhammad Husein masuk ke jalur yang diblokade itu sejak awal 2011
melalui kafilah Asia Caravan to Gaza. Kemudian mendapatkan beasiswa
untuk kuliah di Islamic University of Gaza (IUG) jurusan Syari'ah
Islamiyah dan sekarang memasuki tahun terakhir.
Sementara Jinan, muslimah Gaza yang disebut ibunya sebagai "wanita
spesial" itu lahir pada 11 Mei 1996. Ia menyelesaikan hafalan al-Quran
30 juz pada program tahfidzul Qur'an rutin di Gaza Taaj al-Waqar pada
2010. Ia juga juara lomba menghafal 300 hadits Nabawi pada 2012.
Perkenalan Husein dengan keluarga pengantin wanita terjadi pada 2011
ketika hendak mendaftar sebagai calon mahasiswa di IUG. Ayah Jinan
merupakan seorang staf adminsitrasi di kampus tersebut. Perkenalan
berlanjut hingga Muhammad Husein diundang secara khusus oleh Fauzi ke
kediaman mereka di daerah Bany Suhaila Khan Younis.
Terjadilah perkenalan antara Husein dan Jinan dan berselang waktu,
keduanya direstui oleh keluarga untuk melangsungkan pernikahan, namun
harus menunggu selesainya Jinan di masa sekolah pendidikan menengah atas
terlebih dahulu.
Setelah menunggu sekitar 2,5 tahun akhirnya Husein dan Jinan
melangsungkan pernikahannya tepat pada hari kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke-69.
Posting Komentar