Ada sesuatu di diamku,
menyimpan rindu yang menderu,

yang ingin kusampaikan padamu yang ku tuju,
Bukan sekarang, tapi nanti di batas waktu.

Diamku, tak berani menyebutmu langsung di depan lainnya
Hanya berani menyebutmu dalam do'a ku pada-Nya
Meminta-Nya menyatukanku denganmu,
Menjadikanmu halal bagiku

Menatapmu, hanya ku lakukan dari belakang,
Tak berani ku tatap mata itu dari depan.
Hanya punggung.
Punggung yang sama dengan yang ku tatap sejak pertama.

Dalam diam, ku sampaikan semua itu pada-Nya.
Dapatkah kau tangkap insyaratnya?

Tak mengapa jika tidak, karena memang seperti itulah tujuanku.

Diam. Caraku menyampaikan itu padamu.
Agar hanya Dia yang tau, bukan kamu."

Posting Komentar