Saat Presiden SBY berkuasa dan menaikkan harga
BBM karena "melambungnya" harga Minyak Dunia, maka PDIP atas "nama
rakyat" protes keras dan menerbitkan BUKU PUTIH yang berisi 1001 cara
tidak menaikkan harga BBM. Dan saat Kampanye Pilpres 2014 salah satu JANJI UNGGULAN Jokowi adalah "membela rakyat" dengan tidak akan menaikkan harga BBM.
IRONIS, kini saat harga Minyak Dunia sedang "turun drastis", dari
semula di atas US $ 100 / barrel menjadi US $ 75,64 / barrel bahkan
diperkirakan akan turun hingga US $ 73 / barrel dalam waktu dekat. Dan
saat negara-negara lain rencanakan penurunan harga BBM di dalam
negerinya, termasuk negara jiran Malaysia. Justru Jokowi menaikkan harga
BBM dengan SANGAT TINGGI, karena harga bensin naik 30,76 % dari
Rp.6.500 / liter menjadi Rp.8.500 / liter, dan harga solar naik 36,36 %
dari Rp.5.500 / liter menjadi Rp.7.500 / liter. Kenaikan di atas 30 %
itu TIDAK SEDIKIT, dan akan terjadi "Efek Domino" terhadap semua
kebutuhan rakyat di semua sektor, sehingga harga-harga akan melambung
tinggi.
Lalu, kemana "Jurus 1001 cara PDIP" untuk tidak naikkan
harga BBM ?! Dan kemana pula "Janji Bela Rakyat" Jokowi yang tidak akan
naikkan harga BBM ?!
Sejak tahun 2005, DPP FPI telah
menerbitkan Fatwa Tolak Kenaikan BBM selama Korupsi tidak diberantas
tuntas, dan telah disebar-luaskan melalui Pamflet mau pun Media Sosial.
Dan di tahun 2008, DPP FPI menegaskan kembali Fatwa BBM tersebut. Kini,
di tahun 2014, DPP FPI pun tetap berpegang kepada Fatwa tersebut.
Akhirnya, rakyat hanya bisa bersenandung sedih dan perih :
Naik Naik BBM Naik
Tinggi Tinggi Sekali 2x
Kiri Kanan Ku Lihat Saja
Banyak Rakyat Sengsara 2x
Ket Gambar : Pamflet Fatwa FPI tentang Tolak Kenaikan BBM :
Posting Komentar