Suatu ketika, salah seorang sultan berziarah ke makam syaikh Abu Yazid
al-Basthomi qaddasallahu sirroh. Sesampainya di makam syaikh Abu Yazid,
sultan tersebut berkata;
"Adakah disini orang yang pernah bertemu dengan syaikh Abu Yazid ketika beliau masih hidup?”
Mendengar pertanyaan sultan demikian, salah seorang yang berada di
tempat tersebut memberikan isyarat kepada seorang laki-laki tua yang
pada saat itu juga sedang berada di makam syaikh Abu Yazid.
Mendapat isyarat demikian, sultan tersebut lalu menanyai laki-laki tua tersebut;
“Apakah engkau pernah mendengar salah satu dari ucapan Abu Yazid?”
Mendengar pertanyaan dari sultan yang ditujukan ke arahnya, laki-laki tua tersebut menjawab;
“Iya, saya pernah mendengar ucapannya. Beliau pernah berkata;
Barangsiapa yang menziarahi aku, maka ia tidak akan dibakar oleh api
neraka…”
Mendapat jawaban demikian, sultan merasa bingung dengan ucapan tersebut, lalu berkata;
“Bagaimana bisa Abu Yazid berkata demikian, Abu Jahal saja yang telah
melihat Nabi shalallahu’alaihi wasallam, namun ia dibakar api
neraka???!”
Mendengar pertanyaan demikian, laki-laki tua tersebut menjawab;
“Abu
Jahal belum pernah melihat Nabi shalallahu’alahi wasallam, sesungguhnya
yang pernah dilihat oleh Abu Jahal itu adalah anak yatim yang diasuh
oleh Abu Thalib. Seandainya saja Abu Jahal mau melihat Nabi
shalallahu’alaihi wasallam, tentu ia tidak akan dibakar oleh api
neraka.”
Mendapat jawaban demikian, sultan tersebut faham dengan apa yang
maksudkan oleh laki-laki tua tersebut dan ia merasa takjub dengan
jawabannya itu.
Maksudnya adalah, Abu Jahal memang belum pernah melihat sosok Nabi
Muhammad shalallahu’alaihi wasallam sebagai sosok yang harus di-hormati
dan di-muliakan, sebagai sosok teladan yang pantas untuk di anut, apalagi
sebagai sosok yang diyakini sebagai utusan Allah subhanahu wa ta’ala.
Andai saja Abu Jahal mau memandang Nabi shalallahu’alaihi wasallam
dengan padangan semacam ini, tentu ia tidak akan dibakar oleh api
neraka.
Apa yang dilihat Abu Jahal pada diri Nabi Muhammad shalallahu’alaihi
wasallam ketika itu hanyalah beliau sebagai anak yatim yang di asuh oleh
Abu Thalib.
Sumber : Ditulis oleh Kiyai As-ad, M.Kub
Dari kitab : Ar-Rasul shalallahu'alaihi wa sallam,
Karya : Syaikh Dr Abdul Halim Mahmud
Posting Komentar