REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto dianggap diuntungkan pada debat capres, Selasa (9/6) malam. Antara lain, karena munculnya pertanyaan soal HAM dari Jusuf Kalla (JK) dan berbagai sindiran soal isteri yang ditujukan pada Prabowo.

"Materi pertanyaan soal HAM sangat menguntungkan Prabowo. Sebagai komunikator, selama ini Prabowo tidak punya medium untuk menyampaikan pesan pada khalayak komunikan. Timing-nya tepat, saat debat dia ditanya dan dia menjawab," kata pengamat komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Iswandi Syahputra dalam keterangan resminya, Rabu (10/6). 

Sebagai masalah yang lama melilitnya, kata dia, Prabowo pasti sudah menyiapkan jawaban. Jawaban tersebut menunjukkan tidak ada kesan memaksakan diri untuk mengklarifikasi. "Prabowo berhasil menjelaskannya dengan baik tanpa menyerang balik JK," ujarnya.

Iswandi justru menilai JK dapat menuai sentimen negatif atas materi pertanyaan HAM tersebut. Karena isu pelanggaran HAM Prabowo sudah lama selesai. Malah, tak mungkin Prabowo menjadi cawapres Megawati Sukarnoputri pada 2009 jika urusan itu belum selesai.

"Jadi dengan mudah publik dapat menilai, isu HAM diangkat kembali oleh JK sangat tendensius hanya untuk membunuh karakter Prabowo. Bahkan bisa saja materi HAM ini menegaskan adanya titipan asing. Jelas, ini bukan sikap seorang negarawan," jelas mantan komisioner KPI Pusat tersebut.

Sindiran terkait istri juga dianggap ditujukan pada Prabowo. Walau bersifat menyindir, katanya, dalam komunikasi publik sebenarnya kurang etis. Karena menyangkut ruang privasi yang bersifat personal. "Sayang sindiran ini keluar dari mulut seorang capres dan cawapres," papar dia.

Secara umum, ujar dia, posisi dua pasangan dalam debat tersebut masih berimbang. Pasangan Prabowo-Hatta mampu dengan baik mengartikulasikan visi misi mereka secara konseptual. Pasangan itu punya gaya yang baik menjadi pemimpin negara karena lebih banyak bicara ke depan. 

Sementara pasangan Jokowi-JK mampu meyakinkan apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya. Karena itu mereka banyak bicara bukti dan akhirnya banyak bicara masa lalu. "Dalam posisi imbang begini, siapa yang melakukan kesalahan, dialah yang kalah," ujar dia.

Posting Komentar