Awwaanah bin al-Hakam berkata, “Manusia yang paling tampan rupanya, ialah seseorang yang Malaikat Jibril as menyerupai bentuk rupanya. Manusia itu pada zaman rasulullah bernama Dihyah.


Dihyah bin Khalifah al-Kalbi ra adalah salah satu di antara para sahabat Nabi saw yang telah lama masuk Islam. Beliau masuk Islam sebelum perang Badar. Akan tetapi, dalam peperangan itu, beliau belum sempat mengikutinya. Baru setelah peperangan itu, beliau tidak pernah absen dalam jihad di medan peperangan.


Dia juga salah seorang sahabat Rasulullah yang masyhur. Dia dikaruniai Allah berupa keutamaan yang tidak dimiliki sahabat lainnya. Di antara keutamaan yang beliau miliki, yaitu Malaikat Jibril as seringkali datang menemui Rasulullah saw dalam wujud menyerupai dirinya. Imam an-Nasai meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Yahya bin Yamur rahimahullah dari Ibnu ’Umar,Malaikat Jibril’as mendatangi Nabi saw dalam rupa Dihyah Al-Kalbi.

Dalam hadits lain disebutkan, dari Jaabir ra bahwa Rasulullah saw bersabda,“Telah diperlihatkan kepadaku para nabi, maka aku melihat Musaas adalah seorang laki-laki yang kuat, seakan-akan dia adalah lelaki dari kaum Syanuu’ah. Dan aku melihat Isa bin Maryam’as, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat adalah Urwahbin Masud. Dan aku melihat Ibrahim as dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat ialah sahabat kalian–yaitu diri beliau sendiri. Dan aku pun melihat Jibril as, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat adalah Dihyah. (HR. Muslim).


Dari Abu Utsman, ia berkata, Telah diberitakan kepadaku bahwa Malaikat Jibril as datang kepada Nabi saw, dan Ummu Salamah sedang bersama beliau. Maka, dia pun berbicara lantas berdiri, sehingga Nabi saw pun berkata kepada Ummu Salamah.’”Siapakah ini?” atau (kurang lebih) seperti (itu) ucapan beliau. Lantas Ummu Salamah pun berkata, Ini adalah Dihyah, Ummu Salamah berkata, Demi Allah, sungguh aku mengira, ia adalah Dihyah, sampai aku mendengar khutbah Nabi saw yang mengabarkan bahwa dia adalah Malaikat Jibril as.


Ketika Rasulullah saw mengirimkan surat-surat seruan memeluk Islam kepada para raja, kisra dan kaisar, yaitu pada akhir tahun ke enam hijriah, Dihyah termasuk salah satu delegasi yang ditugaskan. Adapun tugas yang diberikan Rasulullah saw kepada Dihyah, yaitu agar ia menyampaikan surat beliau shallallahu alaihi wa sallam kepada Hiraklius, kaisar Romawi.


Dalam satu riwayat disebutkan, dari ’Abdullah bin ’Abbas ra, bahwa Rasulullah saw menulis surat kepada kaisar untuk mengajaknya masuk Islam. Beliau pun mengutus Dihyah al-Kalbi untuk menyampaikan suratnya. Rasulullah saw memintanya supaya menyerahkan surat tersebut kepada penguasa Bushra, agar ia menyampaikannya kepada kaisar.


Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan di dalam al-Bidayah wan Nihayah, sepulang dari menemui kaisar. Dihyah mendapatkan hadiah yang banyak dari kaisar. Ketika ia telah sampai di daerah Hisma, ia dihadang oleh sekelompok orang dan mereka pun mengambil semua yang ada padanya. Maka Rasulullah saw mengutus Zaid bin Haritsah ra untuk memerangi mereka.


Demikian, sekilas kisah Dihyah bin Khalifah. Pada masa hidupnya, beliau tinggal di daerah Mizzah di Damaskus, dan beliau hidup hingga masa kekhalifahan Mu’awiyyah bin Abi Sufyan ra.

Posting Komentar