
Sementara Thalhah bin Ubaidillah,
seorang pembesar utama barisan Islam di Makkah, singa podium yang
handal, pelindung Nabi saat perang Uhud berkecamuk dengan tujuh puluh
luka tusuk tombak, donator utama fii sabilillah, mendapat julukan dari
Rasulullah: Thalhah si pemurah, Thalhah si Dermawan di usianya yang
masih sangat muda.
Juga Sa’ad bin Abi Waqqash, seorang
ksatria berkuda Muslimin paling berani di saat usianya baru menginjak 17
tahun. Ia dikenal sebagai pemanah terbaik, sahabat utama yang pertama
kali mengalirkan darahnya untuk Islam, lelaki yang disebut Rasulullah
sebagai penduduk surga.
Zaid bin Tsabit, mendaftar jihad fii
sabilillah sejak usia 13 tahun, pemuda jenius mahir baca-tulis. Hingga
Rasulullah bersabda memberi perintah: “Wahai Zaid, tulislah….”. Ia
mendapat tugas maha berat, menghimpun wahyu, di usia 21 tahun.
Juga Usamah bin Zaid, namanya terkenal
harum sejak usia 12 tahun, mukmin tangguh dan muslim yang kuat,
Rasulullah menunjuknya sebagai panglima perang di usianya yang ke-20 dan
memimpin armada perang menggempur negara adikuasa Romawi di perbatasan
Syiria dengan kemenangan gemilang.
Subhanallah…, nukilan kisah di atas
bukanlah dongeng atau cerita fiktif. Mereka adalah manusia biasa yang
nyata seperti kita, yang telah mengukir prestasi gemilang di masa
mudanya. Merekalah adalah pemuda Islam yang mampu mengharumkan agama
Allah dalam keremajaannya.
Misi Kejayaan Islam
Tidak diragukan lagi bahwa para pemuda
memiliki peran yang sangat penting dalam tatanan kehidupan manusia
secara umum dan masyarakat kaum muslimin secara khusus. Jika mereka
adalah para pemuda yang baik dan terdidik dengan adab-adab Islam maka
merekalah yang akan menyebarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam serta
menjadi nakhoda ummat ini yang akan mengantarkan mereka kepada kebaikan
dunia dan akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
memberikan kepada mereka kekuatan badan dan kecemerlangan pemikiran
untuk dapat melaksanakan semua hal tersebut. Berbeda halnya dengan orang
yang sudah tua umurnya walaupun para orang tua ini melampaui mereka
dari sisi kedewasaan dan pengalaman, hanya saja faktor kelemahan jasad
-kebanyakannya- membuat mereka tidak mampu untuk mengerjakan apa yang
bisa dikerjakan oleh para pemuda.
Oleh karena itulah para sahabat yang
masih muda memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam menyebarkan
agama ini baik dari sisi pengajaran maupun dari sisi berjihad di jalan
Allah -Subhanahu wa Ta’ala.
Di antara mereka ada Abdullah bin Abbas,
Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr ibnul Ash, Muadz bin Jabal, dan
Zaid bin Tsabit yang mereka ini telah mengambil dari Nabi Shollallahu
‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam berbagai macam ilmu yang bermanfaat,
menghafalkannya, dan menyampaikan-nya kepada ummat sebagai warisan dari
Nabi mereka. Di sisi lain ada Khalid ibnul Walid, Al-Mutsanna bin
Haritsah, Asy-Syaibany dan selain mereka yang gigih dalam menyebarkan
Islam lewat medan pertempuran jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Seluruhnya mereka adalah satu ummat yang tegak melaksanakan beban
kewajiban mereka kepada agama, ummat, dan masyarakat mereka, yang mana
pengaruh atau hasil usaha mereka masih kekal sampai hari ini dan akan
terus-menerus ada dengan izin Allah sepanjang Islam ini masih ada.
Para pemuda di zaman ini adalah para
pewaris mereka (para pemuda dari kalangan shahabat) jika mereka mampu
untuk memperbaiki diri-diri mereka, mengetahui hak dan kewajiban mereka,
serta melaksanakan semua amanah yang diberikan kepada mereka yang
berkaitan dengan ummat ini.
Dan bagi mereka kabar gembira dari Nabi
mereka -Shallallahu alaihi wasallam- tatkala beliau bersabda dalam
hadits yang shahih, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah
pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya,” lalu beliau
menyebutkan di antaranya, “Seorang pemuda yang tumbuh dalam penyembahan
kepada Rabbnya.”
Perhatian Islam Kepada Pemuda
Agama kita Islam yang mulia ini
mempunyai perhatian yang sangat besar mengenai pertumbuhan dan
perkembangan para pemuda, karena merekalah yang akan menjadi tokoh di
masa yang akan datang, yang akan menggantikan dan mewarisi tugas-tugas
mulia kepada ummat ini.
Berikut beberapa tuntunan Islam yang berkaitan dengan pemuda;
Pertama, Islam menuntunkan setiap lelaki
untuk memilih istri yang sholihah yang akan lahir darinya anak-anak
yang sholeh yang selanjutnya tumbuh menjadi para pemuda yang berakhlak
islami.
Kedua, memberikan nama yang baik kepada
anak, karena nama yang baik itu juga memiliki makna dan pengaruh yang
baik pada akhlak sang anak, karena dia merupakan lambang dari doa atau
harapan orang tua kepada Allah tentang anaknya.
Ketiga, melaksanakan nasikah/aqiqah
untuk anak, karena hukumnya adalah sunnah mu`akkadah dan memiliki
pengaruh yang baik kepada anak.
Ketiga perkara di atas adalah tuntunan Islam kepada para pemuda di awal pertumbuhannya.
Keempat, menaruh perhatian yang besar
dalam mendidik anak ketika dia sudah memasuki usia mumayyiz dan sudah
mempunyai daya tangkap (paham). Mengajarkan kepada anak-anak dan para
pemuda semua perkara keagamaan dari yang paling besar sampai pada
perkara yang paling kecil.
Kelima, Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan setiap anak ketika kedua orang tuanya atau salah satunya
sudah berusia lanjut agar dia berbuat baik kepada keduanya atau kepada
yang masih hidup di antara keduanya, dan agar sang anak mengingat
pendidikan kedua orang tuanya kepadanya ketika dia masih kecil. Inilah
yang merupakan kebaikan besar yang akan terus-menerus dikenang oleh sang
anak ketika dia merasakan kebaikan dari kedua orang tuanya. Sehingga
dia bisa berkata sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Wahai pemuda, sebenarnya rona kebangkitan Islam ada padamu. Maka;
1. Pelajari agama Islammu
2. Tegakkan tauhid, berantaslah syirik dan tinggalkan maksiat apaun bentuknya.
3. Tautkan hatimu dengan masjid.
4. Bersiaplah untuk berdakwah di jalan Allah.
5. Selektiflah dalam mengambil teman dekat, namun tidak kurang pergaulan.
6. Pekalah terhadap zamanmu, inderalah zaman di mana engkau berada saat ini.
7. Milikilah fisik dan jiwa yang sehat.
8. Aturlah waktumu sebaik mungkin.
Posting Komentar