Tahun baru 2014 Masehi sudah di depan mata segala acara sudah di siapkan oleh pejabat sampai rakyat, dari kota sampai desa taukah kita awal dan sejarah perayaan tahun baru masehi.? Pada awalnya, se-orang tokoh Romawi yaitu JULIUS CAESAR mengidekan agar 1 Januari sebagai HARI PERMULAAN tahun baru dan kegiatan ini diadakan semenjak abad ke 46 SM
Masyarakat Romawi mempersembahkan 1 Januari kepada JANUS, yang menurut keyakinan penduduk Romawi ketika itu JANUS adalah DEWA segala gerbang pintu-pintu. Bulan Januari di ambil dari nama JANUS, yaitu DEWA yang memiliki dua wajah, dan sekali lagi saya sebutkan menurut keyakinan dan kepercayaan masyarakat Romawi ketika itu, penampakan dua wajah JANUS adalah kehidupan, yakni satu menentukan masa depan dan wajah yang satunya lagi menyampaikan masa lalu.

Perlu kita ketahui bahwa kondisi dan keadaan ketika mereka melaksanakan hari JANUS itu dengan cara mengitari API UNGGUN, MENIUP TEROMPET, BERPESTA RIA, MABUK-MABUKAN, BERTUKAR PASANGAN, MENYALAKAN KEMBANG API, MENARI, BERJOGET dan BERNYANYI. Hingga kini ritual itu masih melekat disemua bagian wilayah dunia, tanpa menyadari landasan HISTORIS dan Ideologisnya.

Jadi, jika dipandang dari nilai historis idenya, maka keadaan, kondisi dan budaya semacam ini sangat TIDAK TEPAT di ikuti oleh umat ISLAM, budaya kita bukan budaya seperti yang saya kemukakan di atas. sungguh irony jika umat ISLAM merayakan dan memerihkan serta berpesta pora dalam rangka menyambut tahun baru masehi sementara TAHUN BARU ISALAM di sunyikan serta dilupakan.

Ada satu hadis yang harus kita jadikan bahan renungan dalam menyambut tahun baru masehi ini : "Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka mereka adalah bagian dari kaum itu" (HR.Abu Dawud).

Posting Komentar