Hari ini Selasa, (17/12/2013),15 orang dari Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta mendatangi kantor
Lembaga Sensor Film (LSF) di Gedung Film, MT Haryono, Jakarta Timur.
Ketua FPI Jakarta Habib Selon, meminta LSF menyensor ulang film
Soekarno besutan sutradara Hanung Bramantyo lebih benar agar tidak
menimbulkan pandangan aneh di masyarakat. Menurut Habib Selon, beberapa
pandangan yang terkesan jauh dari umat Islam. Seperti pelarangan
poligami dan paham liberal yang ditonjolkan.
"Kita dapat
laporan dari masyarakat yang menonton film Soekarno, ada pandangan
masyarakat dan umat Islam yang berbeda, seolah-olah film tersebut
menolak poligami dan agak liberal, kita tolak agar disensor yang bener ,
jangan LSF kebablasan, dan Hanung orang liberal yang ingin membangkitkan asas-asas liberal," ungkap Habib Selon usai mendatangi LSF.
Selain itu, sosok Soekarno yang religi juga menjadi perhatian FPI. Menurutnya,
Soekarno berperan besar membangkitkan umat Islam. Karena saat melakukan
perjuangan Soekarno berjuang bersama dengan para alim ulama. Penokohan
Soekarno harus diperbaiki.
"Soekarno seorang proklamator, presiden pertama yang bejuang bersama ulama yang membenahi bangsa ini," lanjut Habib Selon.
Kedatangan FPI ke LSF diakui disambut positif. LSF menurut FPI, akan
menindaklanjuti laporan tersebut agar film Soekarno disensor ulang.
"Aspirasi umat Islam dan FPI diterima, kita akan tunggu," tutup Habib Selon.
Posting Komentar